Pages

Jumat, 26 Oktober 2012

Penduduk,Masyarakat dan Kebudayaan


Penduduk,Masyarakat dan Kebudayaan




Penduduk :
Penduduk asli Australia, Aborigin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres, adalah pewaris salah satu tradisi kebudayaan tertua dunia yang masih langgeng. Mereka telah berdiam di Australia selama lebih dari 40.000 tahun dan mungkin hingga 60.000 tahun. Penduduk Australia lainnya adalah migran atau keturunan migran yang tiba di Australia dari sekitar 200 negara sejak Inggris mendirikan pemukiman Eropa yang pertama di Sydney Cove pada 1788. Pada 1945, penduduk Australia berjumlah sekitar 7 juta jiwa dan mayoritas Inggris-Celtic. Sejak saat itu, lebih dari 6,5 juta migran, termasuk 675.000 pengungsi, bermukim di Australia, secara nyata memperluas profil sosial dan budayanya. Kini penduduk Australia mencapai lebih dari 21 juta jiwa. Lebih dari 43 persen penduduk Australia kelahiran luar negeri atau memiliki orang tua yang lahir di luar negeri. Penduduk asli Australia diperkirakan berjumlah 483.000, atau 2,3 persen. Banyak orang yang datang ke Australia sejak 1945 memiliki motivasi komitmen kepada keluarga, atau keinginan untuk melepaskan diri dari kemiskinan, perang atau penganiayaan. Gelombang pertama migran dan pengungsi kebanyakan datang dari Eropa. Gelombang-gelombang berikutnya datang dari kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah dan Afrika. Migran telah memperkaya hampir setiap aspek kehidupan Australia, dari bisnis hingga kesenian, dari masakan hingga komedi dan dari ilmu pengetahuan hingga olahraga. Mereka, pada gilirannya, beradaptasi dengan masyarakat Australia yang toleran, informal dan secara garis besar egalitarian. Faktanya, penduduk Australia termasuk di antara pekerja paling keras di dunia beberapa di antaranya mempunyai jam kerja terpanjang di negara-negara maju. Pandangan lainnya adalah bahwa penduduk Australia itu informal, terbuka dan langsung dan mengatakan apa yang mereka maksudkan. Mereka juga dipandang sebagai orang yang percaya pada prinsip memberi orang lain kesempatan secara adil dan membela sahabat mereka, yakni mereka yang kurang beruntung dan lemah. Banyak dari pandangan populer ini mengandung kebenaran dan kebanyakan penduduk Australia sesuai sekurangnya dengan sebagian dari persepsi tersebut. Namun penduduk Australia, seperti penduduk lain, tidak dapat dengan mudah di-stereotipe-kan. Terdapat “ciri khas” orang Australia di mana-mana. Namun mereka tidak semua sama.
Pada Oktober 2012, penduduk Australia adalah sekitar 22,7 juta orang. Negara-negara yang paling padat penduduknya adalah New South Wales dan Victoria, dengan modal masing-masing, Sydney dan Melbourne, kota terbesar di Australia. Penduduk Australia terkonsentrasi di sepanjang wilayah pesisir Australia dari Adelaide ke Cairns, dengan konsentrasi kecil di sekitar Perth, Australia Barat. Pusat Australi





Masyarakat :
Secara umum, Australia adalah masyarakat egalitarian. Ini tidak berarti bahwa setiap orang sama atau memiliki kekayaan atau harta yang setara. Namun ini berarti bahwa tidak ada perbedaan kelas yang formal atau mendarah daging pada masyarakat Australia, seperti di negara-negara lain. 
Ini juga berarti bahwa dengan kerja keras dan tekad, orang tanpa koneksi tingkat tinggi atau patron yang berpengaruh dapat mewujudkan ambisi mereka. Tingkat pengangguran secara relatif rendah (4,3 persen pada Desember 2007) dan pendapatan per kapita bruto sekitar $39.000. 
Seluruh warga setara di bawah hukum di Australia dan seluruh warga Australia memiliki hak untuk dihargai dan diperlakukan secara wajar.
Ciri Khas Orang Australia?
Australia masa kini, beberapa orang mempertanyakan apakah ada ‘kekhasan’ orang Australia. 
Tentu saja banyak,Misalnya, beberapa orang memandang penduduk Australia sebagai penduduk egalitarian, dan tidak sopan dengan kecurigaan mendalam terhadap pihak berwenang sementara ada yang memandang mereka sebagai orang yang taat-hukum dan bahkan kerjasama. Sebagian orang, terutama yang tinggal di luar negeri, percaya penduduk Australia sebagian besar tinggal di pedesaan, pedalaman Australia atau di daerah. Nyatanya, lebih dari 75 persen penduduk Australia menikmati gaya hidup kosmopolitan di pusat perkotaan, utamanya di kota-kota besar di sepanjang pesisir. Sebagian lain melihat penduduk Australia sebagai orang yang hidup di ‘negeri yang beruntung’ yang mencintai kegiatan waktu senggang mereka, khususnya olah raga, baik sebagai penonton maupun sebagai peserta.



Kebudayaan :
Budaya Australia dibangun berdasarkan kisah-kisah battler (orang tertindas yang pantang menyerah), bushranger (pelanggar hukum namun pahlawan moral) dan prajurit gagah berani.  Juga tentang para pahlawan olahraga, pahlawan pekerja dan imigran bernyali besar.  Dan tentang kesempatan, alam bebas yang maha luas dan sedikit ironi yang sehat.  Saat ini, Australia juga menyatakan jati dirinya dengan warisan budaya Aborigin, paduan budaya yang dinamis, ide-ide yang inovatif dan kancah seni yang berkembang pesat.

Budaya Aborigin: sebuah tradisi yang kaya dan abadi 
Dreamtime atau Masa Impian adalah ‘masa sebelum waktu’ penciptaan dunia yang sakral.  Menurut kepercayaan Aborigin, para leluhur roh totem muncul dari bumi dan turun dari langit untuk membangunkan sebuah dunia yang gelap dan sunyi.  Mereka menciptakan matahari, bulan dan bintang, membentuk gunung, sungai, pohon dan mata air, lalu berubah menjadi manusia dan hewan.  Para leluhur roh ini menghubungkan masa lalu purba dengan masa sekarang dan masa depan melalui segala aspek budaya Aborigin.  Seni cadas, kerajinan dan lukisan kulit pohon mengungkap kisah-kisah Masa Impian ini, menandai batas-batas kawasan dan mencatat sejarah, sedangkan lagu-lagu berkisah tentang perjalanan Masa Impian, secara lisan memetakan sumber-sumber air dan tanda-tanda alam yang penting lainnya.  Lirik-lirik khusus di dalam lagu ini telah diturunkan nyaris tak berubah dari generasi ke generasi selama lebih dari 50.000 tahun, dan sering kali diiringi clapstick atau dentaman rendah dari didgeridoo.  Demikian pula, tari-tarian tradisional mengungkap mitos-mitos penciptaan, menampilkan lakon para pahlawan di Masa Impian, dan bahkan kejadian-kejadian bersejarah yang baru terjadi.
Sebuah gaya hidup alam bebas: pantai dan barbekyu 
Lebih dari 80 persen penduduk Australia tinggal di dalam jarak 50 kilometer dari pantai, sehingga pantai telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup santai kami yang terkenal.  Mulai dari klub-klub selancar Sabtu pagi yang melatih para peselancar muda hingga bermain kriket pantai setelah menikmati panggangan barbekyu, sungguh kami menyukai pantai-pantai berpasir kami.  Kami suka berdesak-desakan mencari tempat di pantai dekat kota yang penuh sesak, rileks di berbagai tempat wisata yang populer, dan berkendara untuk mencari pantai-pantai rahasia terpencil di taman-taman nasional. Kami pergi ke pantai untuk menikmati matahari dan berselancar, atau untuk berlayar, parasailing, memancing, snorkeling, menyelam atau sekedar berleha-leha di pantai.  Di sanalah kami bersosialisasi dan bermain olahraga, rileks dan menikmati romantika.  Dan, di sanalah juga lokasi untuk berpesta.  Di malam tahun baru, para pengunjung berdansa di pantai dan menonton kembang api di pantai Manly dan Bondi di Sydney, dan Glenelg di Adelaide. Banyak pantai yang menjadi tempat upacara kewarganegaraan di Hari Australia, dan di hari Natal, sekitar 40.000 pengunjung internasional berkumpul di Pantai Bondi dengan mengenakan topi Santa dan baju renang.  Pantai paling terkenal di Australia: Bondi dan Manly di Sydney, St. Kilda di Melbourne, Surfers Paradise di Gold Coast Queensland , Cottesloe di Perth dan Glenelg di Adelaide, menarik warga setempat sekaligus para wisatawan internasional. 
Paham multibudaya: keragaman cita rasa, festival dan iman 
Sejak 1945, lebih dari enam juta orang dari seluruh penjuru dunia datang ke Australia untuk menetap.  Saat ini, lebih dari 20 persen penduduk Australia lahir di luar negeri dan lebih dari 40 persen memiliki asal budaya campuran.  Di negeri ini, kami berbicara dalam 226 bahasa – setelah bahasa Inggris, bahasa lain yang paling populer adalah bahasa Italia, Yunani, Kanton dan Arab.  Keragaman budaya kami yang kaya tercermin pula dalam makanan kami, yang menyerap sebagian besar cita rasa dunia dan dengan cantik menggabungkan beberapa di antaranya.  Anda akan menemukan cita rasa Eropa, rempah penggugah selera dari Asia, Afrika dan Timur Tengah, dan makanan ala hutan semak (bush tucker) dari pedalaman kami ditawarkan di mana-mana, mulai dari kedai-kedai pinggir jalan sampai ke restoran bintang lima.  Anda dapat membungkus makanan Thai, bersantap pasta Italia yang sedap, menikmati tapas di kawasan Spanyol di kota kami, atau berpesta dimsum di Chinatown. Anda juga dapat merangkul perpaduan budaya kami di berbagai festival yang meriah.  Saksikanlah samba dan capoeira di festival Amerika Selatan khas Brazil di Bondi, turut menari di parade liong selama Tahun Baru Imlek, atau menyusuri jalan-jalan yang dihias menjadi piazza cantik selama perayaan tahunan khas Italia.   Sebagai suatu bangsa, kami mengakui kepercayaan agama yang beraneka warna, dan di sini Anda akan menemui gereja Katolik dan Anglikan, kuil Hindu, Sikh dan kelenteng Buddha, masjid, dan sinagoga di jalan-jalan kami.
Inovasi Australia: dari Hills Hoist sampai Penisilin 
Geografi yang unik dan isolasi relatifnya menjadikan Australia suatu tanah subur untuk ide-ide baru.  Di tahun 1879, orang Australia mengembangkan cara agar es dapat diproduksi secara artifisial, sehingga kami dapat mengekspor daging ke Inggris dalam kapal-kapal berlemari es.  Di tahun 1906, dirancang sebuah gulungan tali penyelamat untuk selancar agar para petugas penyelamat dapat mencapai perenang yang mendapat musibah dengan tali terikat ke jaket pelampung mereka.  Di tahun 1929, Alfred Traeger membuat sebuah radio bertenaga pedal sebagai komunikasi untuk Royal Flying Doctor Service. 
Orang Australia juga berada di balik penemuan yang lebih bersifat sehari-hari, seperti bloknot (1902), aspirin (1915), alat pacu jantung (1926), penisilin (1940), gantungan pakaian Hills Hoist (1946), jarum suntik plastik sekali pakai (1949), tong minuman anggur (1965), telinga bionik (1978), penyiram toilet dua bilasan (1980), teknologi anti uang palsu (1992) dan lensa kontak jangka panjang (1999). 
Jauh sebelum kolonisasi Eropa, kaum Aborigin sudah memimpin dunia.  Mereka menciptakan bumerang yang aerodinamik, dan pelempar tombak yang disebut woomera.  Mereka juga merupakan masyarakat pertama yang mengasah sudut pada alat pemotong batu, dan yang pertama menggunakan alat batu untuk menggiling biji-bijian, suatu perkakas sehari-hari yang baru dikembangkan jauh di kemudian hari oleh masyarakat lain.
Minat tinggi akan budaya: teater, film, buku dan seni visual
Mulai dari teater sampai sastra, orang Australia memiliki cinta yang mendalam terhadap dunia seni.  Kami suka menonton film, dan tingkat kehadiran kami di galeri dan seni pertunjukan hampir dua kali lipat tingkat kehadiran di semua jenis rugbi.  Kota-kota kami menjadi tuan rumah berbagai festival budaya yang semarak, dan menawarkan berbagai pertunjukan musik, teater dan tari serta pameran seni setiap hari dalam seminggu.  Saksikanlah pertunjukan tari Aborigin tradisional oleh Bangarra Dance Theatre, larutkan diri dalam festival musik internasional WOMADelaide di Adelaide, dan puaskan hati dalam teater, balet, opera dan lukisan di pusat budaya Brisbane yang besar di South Bank.  Di kota-kota yang lebih kecil, Anda dapat menyaksikan berbagai pertunjukan dari para musisi lokal dan melihat seni dan kerajinan buatan tangan.

Referensi :

0 komentar:

Posting Komentar